Daoer Oelang, Didunia ini, hanya manusia yang dianugerahi oleh Tuhan bisa tertawa dan menangis sekaligus. Seperti halnya yang dialami seorang sahabat saya baru-baru ini, sebelumnya dia terlihat tertawa ceria dan akhir-akhir ini mukanya murung sedih dan lalu menangis. Makhluk lain tidak ada yang memiliki dua hal ini. Hewanpun sama-sama tidak memiliki keduanya. Kera,misalnya hanya bisa tertawa, sementara unta hanya bisa menangis.

Tangisan tidak selalu menandakan sedih, karena ada tangisan bahagia dan tangisan sedih. Begitu juga tertawa. Kita mengenal tertawa senang dan tertawa kecut. Tangisan juga tak selamanya bisa diidentikkan dengan kecengengan, kerapuhan, dan kelemahan hati saat diterpa masalah. Tetes airmata bahkan bisa menjadi bagian dari proses penenangan jiwa. Karena saat menangis, seseorang terkadang menemukan kepuasaan dan kesyahduan.

Tertawapun dibenarkan. Hanya saja tidak boleh berlebihan. Tertawa yang sewajarnya diyakini dapat mengurangi stres dan meningkatkan produktivitas seseorang, bahkan membuat awet muda. Ali bin Abi Thalib pernah mengatakan “Istirahatkan jiwamu sesuai batas kemampuannya. Karena, bila ia dipaksa melebihi batas kemampuannya, maka ia akan menjadi buta.”

Tangis dan tawa selalu menyertai kehidupan kita, seiring datangnya kesedihan dan kebahagiaan yang menghampiri bagai malam dan siang. Keduanya menjadi ekspresi emosi yang tak lagi bisa kita bendung di hati. Itu sebabnya kita tidak dilarang menangis dan tertawa, asal ada alasan yang jelas dan tidak berlebihan. Meski demikian, kita harus pandai membuat komposisi yang tepat antara keduanya.

Tertawa dan menangis sama-sama bermanfaat untuk diri kita. Tertawa memberikan relaksasi dan mengurangi stres. Menangis memecahkan kesedihan, melebur dosa, serta melembutkan hati yang membatu.

Semua ada waktunya. Bila saatnya menangis, menangislah.Bila waktunya tertawa, tertawalah. Mengapa harus tertawa bila harusnya menangis. Mengapa harus menangis bila harus tertawa. Bila di dunia banyak tertawa dan sedikit menangis, di akhirat akan banyak menangis dan sedikit tertawa. Sebaliknya juga berlaku. Andai saja kita bisa tertawa dan menangis secepat anak kecil tertawa dan menangis?

Hujan dimulai dengan gerimis
Tawa diawali dengan senyum
Tangis didahului berkaca-kaca
Tertawa mengeraskan hati
Menangis obat ampuh duka dan sedih

Refresh Your Life

Semoga bermanfaat.

0 komentar:

Posting Komentar