Daoer Oelang, Tingkah laku yang suka mengganggu di kalangan anak-anak, bahkan tingkah laku karena gangguan emosi yang terdapat di kalangan orang dewasa, menurut para ahli, berakar dari kurangnya harga diri. Kita sering melihat dan membaca istilah “harga diri”. Tetapi apakah sebenarnya harga diri itu? Apakah yang dapat dicapai oleh harga diri itu? Dan darimanakah asal mulanya perasaan-perasaan itu, terutama perasaan yang teradapat pada anak-anak?

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa rasa harga diri itu merupakan pikiran dan keyakinan yang ada di dalam batin seseorang. Pikiran dan keyakinan itu mengatakan kepada Anda bahwa Anda adalah seorang yang berharga, dan bahwa Anda cukup mempunyai kemampuan dan cukup disukai. Jika Anda memilih untuk mempercayai pendapat semacam ini tentang diri Anda. Anda kemudian mengharapkan agar orang lain juga mempunyai pandangan yang sama terhadap diri Anda dan menyukai Anda. Dan karena Anda yakin bahwa Anda cukup berarti atau berharga, cukup mampu, dan cukup disukai, maka Anda akan cenderung untuk bersikap terbuka, ramah, optimistis, rajin, rapi dan berani.

Sebaliknya, jika Anda atau anak Anda kurang mempunyai rasa harga diri, lalu merasa diri tidak mampu, tidak disukai, atau merasa diri tidak berharga atau tidak layak, Anda cenderung untuk berharap bahwa segala usaha Anda akan gagal. Anda menyangka bahwa orang-orang lain akan menolak dan meninggalkan Anda, dan memandang kehidupan Anda sebagai suatu kegagalan.

Akibatnya, energi akan dipusatkan untuk menjaga agar orang lain tidak mengetahui bagaimana Anda itu sebenarnya. Karena Anda menantikan penolakan dan kecaman, Anda cenderung untuk bersikap memusuhi, tertutup, dan tidak ramah. Karena menyangka akan gagal, maka Anda cenderung unyuk menjadi malas, membatasi diri dan menyimpang atau melantur ke mana-mana. Dan karena Anda merasa diri tidak berharga, Anda akan mengabaikan kesehatan dan penampilan Anda. Atau Anda akan memakai waktu berjam-jam untuk mengatur agar penampilan Anda secara lahiriah terlihat cantik untuk mengelabui setiap orang agar semua percaya bahwa Anda mempunyai kepribadian yang baik.

Jika Anda mengerti hubungan sebab akibat ini, tidak akan sukar bagi Anda untuk dapat melihat bagaimana respons Anda terhadap anak Anda itu merupakan sumber utama dari perasaan harga dirinya. Dan bahwa harga diri itu pada dasarnya dibentuk melalui pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak. Pola-pola pemikiran yang berawal di situ akan sangat sukar untuk diubah lagi di kemudian hari.

Harga diri dibangun atas dasar rasa aman karena merasa dimiliki. Hal ini timbul karena ia merasa menduduki posisi yang berarti dan kuat di dalam keluarga. Hal yang lain adalah rasa puas karena ia merasa berhasil. Setiap anak perlu mendapat suatu kesempatan untuk merasa berhasil dalam melakukan sesuatu, dalam bidang apa saja. Dan yang terakhir adalah sukacita karena merasa dihargai. Seorang anak akan senantiasa merasa bersukacita jika ia menyadari bahwa ia berharga dan hal itu dapat dicapai jika ia senantiasa dipelihara dengan ucapan-ucapan pujian tulus dan yang diberikan secara konsisten.

Semoga bermanfaat.

0 komentar:

Posting Komentar